SALOIPOST.id, Jailolo – Bupati Halmahera Barat (Halbar) James Uang (JU) merespon tuntutan masa aksi terkait pencopotan dr. Novimaryana Drakel sebagai Direktur RSUD Jailolo. Ia mengaku menunggu Hasil Investigasi.
“Dari hasil Investigasi IDI ini barulah kita bisa pastikan penyebab kematian bayi tersebut. Atas dasar itu barulah saya mengambil langkah langkah evaluasi,” kata Bupati JU via WhatsApp, Senin (22/2).
Bupati JU mengatakan, aspirasi yang di sampaikan sejumlah massa aksi tersebut merupakan hal yang wajar dalam konteks berdemokrasi
“Pada prinsipnya saya menghargai itu karena ini adalah aspirasi. Tetapi saya juga perlu menegaskan bahwa pencopotan seorang pejabat pimpinan OPD dalan lingkup pemerintah daerah, tidak boleh di lakukan pencopotan hanya karna tekanan pihak pihak tertentu,” kata James
Ia bilang, pemberhentian seorang pimpinan OPD harus didasarkan pada evaluasi kinerja yang objektif sesuai pakta integritas yang telah ditandatangani.
Terkait peristiwa meningganya bayil saat proses persalinan pada Rabu (15/2) lalu, menurutnya JU, semua pihak tidak menghendaki itu, karena ini sebuah kelalaian dan akan menjadi pelajaran penting agar kedepan tidak terulang kembali.
Meski begitu, JU mengaku kasus ini sudah dibahas dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi III DPRD Halbar yang melibatkan Direktur RSUD Jailolo, Dokter Spesialis Kandung dan orang tua bayi.
“Karena laporan yang saya peroleh dari hasil RDP tersebut pihak orangtua bayi sudah menerima setelah dr Spesialis dan Direktur memberi penjelasan,” katanya.
Sebagai informasi Sebelumnya, Novi Drakel didemo oleh sejumlah OKP karena dinilai gagal memberikan pelayan yang baik kepada masyarakat dan tidak maksimal menjalankan salah satu program Bupati dan Wakil Bupati yakni ‘Halbar Sehat’.
Penulis : Elang
Editor : Redaksi